• Rab. Jul 2nd, 2025

SMK Swasta Di Penjaringan Diduga Mengeluarkan Dua Siswa Dari Sekolah Secara Sepihak

Jakarta.swaradesaku.com. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta di Penjaringan, diduga memutuskan sepihak hingga dua siswanya tidak bersekolah lagi, hingga sekarang (4/9/23)

Saat ini GL dan Dk sudah satu bulan tidak lagi bersekolah sejak 8/8/3023 dikeluarkan dari sekolah tempat mereka belajar, dikarenakan diduga terlibat akan melakukan tawuran.

Berawal dari adanya informasi diamankannya tiga remaja berinisial DS 18 thn, IM 17 thn dan RBS 16 thn yang diduga akan tawuran, maka oleh Tim satu TPPP Pimpinan IPDA Bambang Karyanto SH Polres Metro Jakarta Barat dilakukan penangkapan pada Rabu 2/8/2023 jam 16.30 di Jalan Hadiah Tanjung Duren Jakarta Barat.

Dari tiga remaja terduga tawuran telah diamankan 1 buah celurit, 3 buah HP dan satu unit motor NMax putih.

Berdasarkan informasi dari ketiga remaja terduga tawuran terdapat puluhan remaja yang akan melakukan tawuran, mereka pada melarikan diri dan dari tiga remaja yang diamankan, mereka merupakan pelajar SMK Swasta yang berlokasi di Penjaringan Jakarta Utara.

Laporan tentang adanya berita penangkapan tiga remaja SMK Swasta yang beralamat di Penjaringan sampai juga ke sekolah tersebut.

Selanjutnya pihak sekolah mengundang orang tua murid/ wali murid yang diduga akan melakukan tawuran, bermaksud memberi pengarahan kepada orang tua murid untuk bersama-sama melakukan pengawasan

Dari beberapa kali pertemuan orang tua murid, sepertinya pihak sekolah tidak bisa memutuskan atau mengambil kebijakan bahkan malah menyalahkan beberapa siswa seperti GL dan Dk hingga kedua siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah dengan alasan yang tidak bisa diterima orang tua murid.

Selanjutnya pada saat Media menemui orang tua murid yang dikeluarkan dari sekolah
sebut saja Pak Kinoy orang tua dari GL, seharusnya semua siswa yang diduga terlibat akan melakukan tawuran dikeluarkan dari sekolah, kenapa hanya dua siswa, perlu diketahui tiga siswa yang tertangkap itu diduga masih bersekolah, ada dugaan pihak sekolah menerima suap dengan nada kecewa.

Kepala sekolah SMK tersebut Bapak Alvi tidak bersedia menanggapi keluhan dari orang tua murid, alasannya itu sudah menjadi keputusan pihak sekolah tegasnya.

Dilain pihak orang tua siswa yang dikeluarkan dari sekolah sangat merasa kecewa dengan keputusan itu.
Anak kami sudah kelas tiga (3) pindah sekolahpun tidak bisa, hingga saat ini GL dan DK sudah tidak bersekolah. Mohon Dinas Pendidikan menjembatani persoalan anak-anak kami. Dengan penuh harap.

(Hariyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *