Indramayu.swaradesaku.com. Di hadiri 7000 Siswa dari tingkat SD sampai perguruan Tinggi juga di hadiri Bacaleg Amri, Aan Anisah, dan perwakilan dari Polsek Karangampel. Setiap tanggal 17 Agustus, Yayasan pondok pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Kecamatan Karangangam Kabupaten Indramayu, Menyelenggarakan Upacara pengibaran Benderah Merah Putih dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78, diselenggarakan di area lapangan bola ponpes Darul Ma’arif, pada kamis pagi (17/08) Upacara ini di ikuti oleh seluruh guru tanpa kecuali. Bertindak selaku pembina Upacara adalah Pak Dosen Dulkalim.
Diawali dari mengheningkan cipta untuk mendoakan para syuadah pahlawan Kemerdekaan RI, lalu pembacaan Naskah Proklamasi, Kemudian pembukaan UUD 1945 dan Pancasila oleh pembina Upacara ditirukan oleh seluruh hadirin.
Pengibaran Benderah Merah Putih dilakukan dilakukan oleh Tim Paskibra Ponpes Darul Ma’arif terdiri dari para santri. Sesaat sebelum merah putih dikibarkan, Komandan upacara menyeruhkan hormat bendera, dan seketika itu seluruh peserta upacara menghormat bendera diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, terakhir Tarian topeng.
Dalam amanatnya, Pembina Upacara mengingatkan kembali tentang tujuan kemerdekaan. Yaitu terciptanya sebuah bangsa yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, Sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Menurutnya kedaulatan bermakna bebas dari intervensi asing: daulat secara teritorial, Politik, Ekonomi, Pertahanan dan Kehamanan, Serta sosial dan budaya. Sedangkan adil, bukan lagi sekedar sebagai sebuah sistem dan nilai, Akan tetapi juga sebagai sebuah rasa.
“Negara harus dapat mewujudkan rasa keadilan pada seluruh rakyat Indonesia, Dari sisi keadilan politik, Hukum, ekonomi, Dan sosial sebagaimana diamanatkan dalam Sila Kelima Pancasila,”tandas Dulkalim.
KH. Dedi Wahidi (Dewa) pemilik yayasan ponpes Darul Ma’arif, Juga mengingatkan, Meskipun berbeda-beda bangsa ini telah nenyatakan diri sebagai satu Kesatuan Negara Republik Indonesia, Melalui semboyan Bhineka Tunggal Ika. Selama 78 tahun tidak ada masalah. Semua penduduk Negeri ini menyadari bahwa mereka bertumpah darah yang sama yaitu Indonesia, berbangsa yang sama yaitu bangsa Indonesia dan berbahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia.
Kemudian, Sebagai bangsa, Kita telah besepakat dengan empat pilar kebangsaan dan kenegaraan, yaitu Pancasila sebagai dasar Negara UUD 1945 sebagai konstitusi Negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara.
“Sudah lengkap, itu semua hasil konsensus para pendiri Republik ini, empat pilar itu milik bersama kita semua.tutur Dedi Wahidi (Dewa).
Dibagian akhir KH. Dedi Wahidi berpesan kepada para santri agar menyiapkan diri dengan sungguh sungguh untuk mewarisi dan mengelola Negeri ini di masa depan.
(Muslik).