• Sel. Jul 1st, 2025

Cirebon.swaradesaku.com. Akses menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kubangdeleng di Kabupaten Cirebon mengalami kerusakan parah. Diguyur hujan, jalan menuju TPAS berubah menjadi berlumpur dan sulit dilalui kendaraan pengangkut sampah. Untuk mencegah penumpukan, pengangkutan sampah sementara dialihkan ke TPAS Gunungsantri.

Wakil Bupati Cirebon, H. Agus Kurniawan Budiman, mengatakan kondisi jalan yang rusak berdampak signifikan pada operasional pengangkutan sampah. “Perbaikan jalan direncanakan mulai dilaksanakan pada Juni mendatang,” ujarnya saat meninjau lokasi, Senin (28/4/2025).

Agus, yang akrab disapa Jigus, menjelaskan bahwa laporan terkait kesulitan pengangkutan sudah diterima Pemerintah Daerah. Dalam peninjauan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), diketahui bahwa akses yang berlumpur menjadi kendala utama. “Hari ini kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan penyebab utamanya. Ternyata, kendaraan berat tidak bisa melintas,” katanya.

Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Hardiawan, membenarkan bahwa jalan berlumpur telah menghambat aktivitas angkutan sampah. “Sudah satu pekan ini kendaraan tidak bisa masuk ke TPAS Kubangdeleng. Untuk mencegah penumpukan, sementara kami alihkan ke Gunungsantri,” jelasnya.

Iwan menambahkan, pengalihan ini berdampak pada ritasi angkutan sampah. Oleh karena itu, perbaikan jalan menjadi prioritas. “Kami sedang mengupayakan pembiayaan, tidak hanya dari APBD Kabupaten, tetapi juga melalui bantuan anggaran dari Kementerian. Saat ini, kami tengah melengkapi persyaratan administrasi,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, Tomi Hendrawan, menyampaikan bahwa proses pengadaan barang dan jasa untuk perbaikan jalan dijadwalkan berlangsung pada Mei ini. “Targetnya, pekerjaan rampung pertengahan atau akhir Juni. Untuk sementara, akan dilakukan penanganan darurat agar mobil pengangkut sampah tetap bisa melintas,” katanya.

Tomi menambahkan, panjang jalan yang akan diperbaiki mencapai sekitar 1.400 meter dengan anggaran sebesar Rp106 juta. “Sambil menunggu proses reguler, kami tetap lakukan upaya darurat agar aktivitas pengangkutan sampah tidak tersendat,” tambahnya.

Wakil Bupati Agus menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk segera mengatasi persoalan ini guna menghindari dampak yang lebih luas, termasuk potensi penumpukan sampah di wilayah timur Cirebon.

(Ade Falah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *