• Kam. Jul 3rd, 2025

Pelatihan Pemulasaraan Dengan Tema Fiqih Jenazah Antara Syar’i Dan Tradisi

Jakarta.swaradesaku.com. Dewan Kota Jakarta Barat bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, mengadakan Pelatihan Pemulasaraan Jenazah secara Syar’i dan Tradisi yang dilaksanakan di Aula Serbaguna lantai dasar Kecamatan Tamansari Jakarta Barat, pada Kamis 13/7/2023.

Pelatihan Pemulasaraan Jenazah secara Syar’i dan Tradisi kerjasama Dewan Kota dengan Dompet Dhuafa dihadiri Dewan Kota Abidin,Ketua DMI Tamansari H. Arief Haryono dan Camat Tamansari Agus Sulaeman yang sekaligus membuka Pelatihan pemulasaraan yang dimulai pukul 9.30 – 13.00.

Dalam sambutannya Ketua Dewan Kota Kecamatan Tamansari Abidin, berharap dengan pelatihan Pemulasaraan ini dapat menambah keilmuan dalam tata cara memandikan Jenazah secara benar sesuai dengan Syar’i dan Tradisi

Ketua DMI Tamansari H. Arief Haryono dalam sambutannya juga berharap kepada peserta Pelatihan Pemulasaraan harus benar – benar memahami, memperhatikan setiap materi yang dijelaskan oleh Narasumber, agar semua peserta maksimal dalam prakteknya dimasyarakat.

Pelatihan Pemulasaraan di ikuti oleh Masyarakat, Tokoh Masyarakat, FKDM Kelurahan, FKDM Kecamatan, DKM serta Tokoh Agama.

Panitia Pelaksana telah memberitahukan kepada masing-masing Kelurahan mengundang warganya untuk bisa datang mengikuti Pelatihan Pemulasaraan ini. Panitia berharap dari masing – masing Kelurahan bisa mengirim warganya sepuluh orang harapnya.

Dari daftar undangan yang hadir terdata sebanyak 42 orang peserta, dan semua itu sudah mewakili dari semua unsur masyarakat yang berada diwilayahnya.

Narasumber Ustadz Madroi Manager Program Barzah dan Pelayanan Pemulasaraan Dompet Dhuafa, dalam menyampaikan materi dengan judul Pemulasaraan Fiqih Jenazah antara Syar’i dan Tradisi. Didalam penyampaiannya kepada peserta, begitu tertib materi permateri dan terlihat para peserta seksama mengikuti penjelesan dari narasumber sampai pada sesi materi peragaan tata cara memandikan jenazah yang harus menggunakan talentpun ada peserta yang antusias maju kedepan menjadi talent atau peraga sebagai jenazah.

Sesi terakhir dari materi Pemulasaraan yaitu mengkafani jenazah hingga mensholati, masih menggunakan peraga sungguhan dari salah seorang peserta dan peserta lainya dengan seksama memperhatikan bagaimana mengkafani yang benar sesuai syar’i dan tradisi.

Setelah selesai acara, awak mediapun menanyakan kepada Narasumber apa pernyataan dan harapan dari pelaksanaan pelatihan in. Narasumber menjelaskan sangat senang telah bisa membagi ilmu kepada banyak orang, apalagi ilmu ini sangat jarang diadakan beliau sangat bersyukur ilmunya bermanfaat buat orang banyak terakhir beliau berharap kepada peserta bisa membagi juga kepada masyarakat sekitar dikampungnya dia tinggal dan berharap banyak generasi muda yang mau mendalami ilmu tata cara memandikan jenazah dengan benar sesuai syariat agama dan Tradisi yang ada dimasyarakat,demikian tutupnya.

Selanjutnya awak media menemui ketua panitia Abidin untuk meminta pernyataan dan harapannya terhadap pelatihan Pemulasaraan in, ketua panitia menyatakan kenapa pelatihan Pemulasaraan ini diselenggarakan, karena sudah jarang orang yang mau menjadi petugas untuk memandikan jenazah di ltingkat Rt maupun Rw sekalipun ada kebanyakan yang sudah lanjut usia, maka harapan kami kedepannya kepada peserta bagilah ilmu ini dimasyarakat dan berharap minimal disetiap Rw ada empat orang petugas yang bisa memandikan jenazah( dua wanita) dan( dua Lelaki )semoga kegiatan seperti ini bisa terus diadakan, demikian harapnya.

(Hariyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *