Pandeglang.Swaradesaku.com.Kualitas pekerjaan perkerasan jalan Usaha Tani di Kp Karangsambung RT 05/04, Desa Cikeusik Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Banten, mendapat penilaian miring dari anggota LSM Gerahamtara yang menduga pekerjaan tersebut Asjad alias asal jadi tidak sesuai dengan spesifikasi dalam RAB.
“Selaku sosial kontrol, saya menduga pekerjaan Perkerasan Jalan Usaha Tani yang dikelola Kelompok Suka Tani ini Asjad alias asal jadi tidak sesuai dengan spek dalam RAB. Karena pada umumnya, perkerasan jalan menggunakan batu belah, sedangkan ini, saya lihat hanya menggunakan batu sekrop, sehingga saya yakin tidak mungkin kokoh mampu bertahan lama. Belum lagi apabila distum, perkiraan saya, jalan akan amblas semua ke dalam tanah,” ungkap anggota LSM Gerahamtara, M Kista Sutisna, Senin (23/8/21).
Masih menurut Sutisna, anggaran yang digelontorkan Pemerintah Melalui Dinas Pertanian tersebut mencapai 190 juta rupiah. Jumlah yang tidak sedikit mengingat jalan merupakan nadi perekonomian masyarakat, karena Pemerintah berpendapat bahwa dengan adanya jalan yang bagus, maka perekonomianpun akan menggeliat bagus dan maju bagi masyarakat
Terpisah, Kepala Desa Cikeusik, Enur, mengatakan wajar kondisi tersebut, “Menurut saya wajar kondisi seperti itu karena anggaran baru turun 20℅ dari 190 juta. Kalau anggaran sudah 80℅ kondisinya seperti itu, barulah bisa dikatakan asal jadi, namun saat ini tidak bisa dikatakan asal jadi. Bukan saya memihak kelompok tani, tapi menurut saya,” ungkap Enur, Kamis (25/8).
Enur melanjutkan, menurut cerita Ketua Poktan, Hartono kepadanya, batu -batu tersebut sengaja digelar, “Batu -batu tersebut sengaja digelar, tujuannya untuk sementara melintas mobil angkut batu ke ujung jalan yang sedang dikerjakan, dan ini masuk akal. Mengenai jenis batu belah atau sekrop, silahkan saja hubungi pak Hartono,” pungkasnya.
Sementara ketua pokta, Hartono tidak bisa dihubungi hingga berita ini diturunkan.
Juhadi/E.A.Hambali