
Editorial.swaradesaku.com.
Di depan namun terlupakan, itulah Kaum Jurnalis dalam memerangi wabah dan pandemi virus – virus penyakit yang berkeliaran meraksuki pejabat dan masyarakat tak terkecuali pandemi corona virus diseades – 19 (Covid-19).
Jurnalis sibuk dengan pemberitaan sebagai sosial kontrol bahkan kemanusiaan seperti dalam memerangi penyebaran virus corona. Mereka sibuk dengan liputan khusus dan liputan kejadian bahkan seremony. Dalam pemberitaan corona, misalnya, mereka nyaris sangat dekat dengan korban yang berarti dekat dengan virus yag dikenal mematikan tersebut.
Namun Jurnalis tudak mengenal kata lelah dan takut. Tak jarang dari mereka yang harus turun naik gunung dan lembah hanya untuk memberikan pencerahan bagi pembacanya bahwa kebenaran terjadi di daerah yang tidak mereka ketahui sebelumnya.
Jurnalis senior dan yunior sama tak takut dalam berburu sebuah fakta dibalik kabar dan berita yang hanya untuk memenuhi keingin tahuan masyarakat yang tak jarang mendapat perlakuan tak senonoh dari mereka yang menempatkannya sebagai musuh.
Ya, masih saja ada pejabat yang menghujatnya dengan menghardik dan menggebrak meja bahkan menghinakan sebagai peminta – minta, padahal jelas sekali yang mereka minta adalah statement, syukur jujur, bohongpun statement akan diterbitkannya sesuai dengan apa yang dia lihat, dia dengar dan dia saksikan dengan lensa kameranya.
Mereka lupa bahwa bukanlah Jurnalis apabila tidak memiliki mental baja pantang menyerah. Semakin kalian lari maka akan semakin dikejar, semakin kalian bersembunyi maka akan semakin dicari.
Mereka juga lupa, mata dan telinga Jurnalis ada banyak di tiap kantor yang tertutup dan lapangan yang terbuka. Kalian pasti akan diketemukan oleh yang namanya Jurnalis sesuai dengan tingkah laku bahkan dosa yang kalian sembunyikan sekalipun.
Jurnalis bukanlah pengemis, Jurnalis adalah pilar ke empat dari trias politika. Apapun jenis kalian, Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif, Jurnalis akan menjadi sosial kontrol yang akan mengawasi kalian dengan nara sumber lain sebagai penyeimbang.
Jurnalis adalah garda terdepan dalam memerangi virus corona, virus kelicikan, virus kesombongan, virus kerakusan, virus ketamakkan dan virus lainnya yang menariknya karena kebanyakan terdapat dalm tubuh seorang pejabat publik.
Tak ditampik, karena tidak sedikit yang mengapresiasi keberadaan Jurnalis dengan menganggapnya sebagai mitra, penyampai informasi penting dan pendongkrak reputasi bahkan popularitas.
Tapi mereka, Jurnalis memang terlupakan jika tidak sengaja dilupakan, karena keberadaan Jurnalis justru akan menjadi sistim kekebalan tubuh bangsa yang akan menjadi tolok ukur kekuatan bangsa itu sendiri dalam melawan virus dan bakteri jahat yang hendak merongrong sendi kehidupan berbangsa, bernegara serta berpemerintahan yang bersih dan berwibawa.
(Didi Sukardi)