• Rab. Jul 2nd, 2025

Penting…! Inilah Gejala Dan Tanda Terkena Covid-19

Byredaksiswaradesaku

Mar 31, 2020

[rpesponsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Bacakan”]

Surabaya.swaradesaku.com
Dalam acara bertajuk Corona Dalam Kajian Syariah dan Medis, dr Henri Perwira Negara menjawab pertanyaan dari moderator tentang apa gejala dan tanda seseorang terjangkit corona yang dilaksanakan di Surabaya satu minggu silam.

Menurut dr Hedri, gejala dan tanda seseorang terjangkit corona dibagi menjadi dua yaitu gejala Mayor dan Minor dengan derajat ringan dan berat.

Gejala Mayor yaitu pada umumnya dialami oleh seseorang sebaga gejala terdampak virus corona yaitu pada derajat ringan.

Dalam Derajat Ringan, menurutnya seseorang tidak mengalami sesak napas, hanya batuk polek, demam, nyeri tenggorokan dan nyeri otot. Tidak mesti berurutan, bisa saja batuk atau pilek duluan.

Pilek atau hidung meler merupakan bentuk perlawanan dari tubuh kita, misal karena hidung merasakan benda asing menempel di bagian hidung.

Dalam masa awal tersebut, virus bisa terusir keluar bersama pilek, namun bila virus berhasil masuk ke sel lebih dalam, maka akan terjadi peradangan hidung, dan jika sudah maduk ke tenggorokan, maka akan terjadi peradangan pada sel tenggorokan, dan apabila sudah masuk ke peredaran darah maka akan terjadi demam.

Demam, sesungguhnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh kita yang bertujuan untuk memberitahukan akan adanya ancaman benda asing di dalam sel darah sekaligus mengaktifkan sel pertahanan tubuh lainnya dalam bertugas menjaga serangan dari benda asing tersebut.

Alhasil, demam merupakan bukti bahwa sel pertahanan tubuh sedang bekerja berusaha melumpuhkan serangan benda asing berupa virus ataupun bakteri asing. Semakin demamnya tinggi maka menunjukan inspeksinya semakin berat.

Sedangkan Gejala Minornya dapat berupa sakit kepala, bisa juga diare jika masuk ke daerah pencernaan. Diare dapat diartikan bahwa sistem pertahanan tubuh di bagian pencernaan sesang berusaha melawan serangan benda asing yang berada di sel tubuh bagian pencernaan, tujuannya agar virus atau bakteri tidak masuk ke dalam pembukuh darah. Sering diare menunjukan banyaknya julah virus atau bakteri yang menyerang dalam bahian pencernaan.
Mual dan muntah juga merupakan perlawanan dari siatem kekebalan tubuh yang berusaha mengusir keluar virus atau bakteri.
Jika sudah masuk ke bagian usus yang lebih dalam lagi, maka upaya siatim kekebalan tubuh akan mengusir keluar melalui jalur pembuangan kotoran.

Maka jika pilek, batuk, sakit kepala, diare, sesungguhnya kita harua bersyukur karena sistim kekebalan tubuh masih berfungsi dengan normal.

Sedangkan serangan virus dengan derajat berat biasanya ditandai dengan sesak napas.
Derajat berat ini dibagi dua yang bisa terlihat pada frekuensinya, dimana lebih dari 24x per menit termasuk cepat biasanya dalam bentuk ngos nosan seperti napas pendek setelah lari cepat.

Berikutnya pada denyut nadi; denyut nadi ini akan semakin kencang antara 60 hingga lebih dari 100x per menit menunjukan dari ukuran derajatnya.

Gejala terahir adalah sesak napas yang merupakan tanda virus sudah memasuki jaringan paru paru dan mengakibatkan kematian sel paru paru, karena virus tersebut akan berkembang biak jika menemui sel inang yang terdapat dalam paru paru.

Virus corona atau covid-19 berukuran 20 hingga 200 nano meter sedangkan sel tubuh kita berukuran 10 mikron, sehingga perbandingan antara virus dengan sel tubuh kita adalah 1 berbanding 1000.

Virus tersebut hanya membutuhkan waktu hitungan jam untuk berkembang biak dalam sel inang, akan semakin cepat lagi apabila sistim kekebalan tubuh kita lemah.

Masalahnya kemudian adalah setelah virus berkembang biak melebihi ukuran sel inang, dia akan membunuh dan menghancurkan sel inang yang mengakibatkan rasa sesak napas.

Pada frekuensi yang lambat yaitu sekitar 10x per menit dengan napas panjang tapi sesak. Hali ini terjadi karena tubuh membutuhkan udara ekstra, bisa juga lebih sedikit frekuensinya atau kurang dari 10x per menit apabila saking beratnya. Dari hasil penelitian, sesak napas biasanya terjadi belakangan.

Ada juga fasien covid yang tampak sehat dan tidak memiliki keluhan sesuai dengan gejala tersebut di atas namun setelah dicheck dia positif virus corona.

Hal ini terjadi karena ada kontak dengan orang yang terpapar corona, makanya hindari terlalu dekat dengan orang, atur jarak aman 2 meter bertujuan agar terhindar dari kemungkinan tertular satu sama lainnya.

(DidiS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *