• Sel. Jul 1st, 2025

Cirebon.swaradesaku.com. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon menggelar sosialisasi terkait program Bantuan Bedah Rumah Swadaya (BBRS) untuk perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Balai Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng, pada Rabu (21/5/2025), dan dihadiri ratusan warga calon penerima manfaat program BBRS.

Kuwu Desa Kubangdeleg, Rukanda, melalui Kepala Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Sosial (Kasi Ekbangsos), Tuti, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal penyediaan tempat tinggal yang layak.

“Alhamdulillah, tahun ini Desa Kubangdeleg mendapat alokasi bantuan untuk 10 unit rumah melalui program BBRS dari DPKPP Kabupaten Cirebon,” ujar Tuti.

Ia menjelaskan, program perbaikan rumah ini sangat dinantikan oleh masyarakat kurang mampu. Begitu informasi dibuka, pemerintah desa langsung mengajukan proposal, yang akhirnya direalisasikan.

“Kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama dalam hal kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, melalui sinergi dengan dinas-dinas terkait, baik dari pusat maupun daerah,” katanya.

Tuti juga menyoroti pentingnya mempercepat penanganan rumah-rumah yang berada dalam kondisi memprihatinkan. Selain demi kenyamanan, hal ini juga untuk menghindari risiko kecelakaan akibat kondisi bangunan yang tidak layak.

“Rumah adalah tempat bernaung dan impian bagi setiap orang. Oleh karena itu, kelayakan huni menjadi hal mendasar yang harus dipenuhi,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Tuti menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, khususnya DPKPP, atas perhatian dan bantuannya kepada Desa Kubangdeleg.

“Kami berharap masyarakat turut mengawasi proses pengerjaan program ini, agar sesuai dengan spesifikasi dan berjalan transparan,” pungkasnya.

Program BBRS ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap persoalan hunian layak, yang masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah pedesaan. Sinergi antara pemerintah desa dan instansi terkait menjadi kunci keberhasilan program. Semoga bantuan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup penerima, tetapi juga menjadi inspirasi desa lain untuk aktif memperjuangkan kebutuhan masyarakatnya.

(Ade Falah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *