Gianyar.swaradesaku.com. Beternak babi di kalangan masyarakat Bali tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi keluarga tetapi juga untuk menjaga tradisi adat. Babi tidak hanya dikonsumsi manusia tetapi juga sebagai persembahan kepada leluhur.
Minat Peternak Milenial Asal Tegalalang Bali ,Dek Adi (26) untuk beternak babi cukup tinggi, ketimbang sapi dan kambing. Sejak daging babi diolah menjadi se’I, semangat peternak pun meningkat. Apalagi setelah tiga tahun lalu ribuan babi mati diserang virus flu babi afrika (African swine fever/ASF), yang merugikan peternak miliaran rupiah.
Dek Adi tengah menyiapkan makan siang untuk 8 ekor babi di samping kandang, Selasa, (4/4/2023). Dia sibuk membuka karung pakan, mengolahnya, lalu memberi makan ternak babinya pada siang itu.
Sejumlah bahan alam lainnya ternyata mampu menekan biaya operasional. Seperti pembuatan pakan sendiri muasalnya karena mereka t membeli pakan ternak anorganik yang harganya mahal dan selalu naik setiap tahun.
Di Lokasi peternakannya Dek Adi mengeluhkan Kendala Harga babi tidak stabil dengan harga pakan sehingga perlu memutar srategi agar tetap stabil.
ia berharap ada solusi dari pemerintah terkait.
Usaha peternakan babi merupakan usaha yang sudah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama di Indonesia. Peternakan babi di lapangan menunjukkan skala usaha sangat beragam. Beberapa daerah tempat berkembangnya peternakan babi adalah Tapanuli Utara, Nias, Toraja, Nusa Tenggara Ti mur, Bali, Kalimantan Barat, dan Irian Jaya ternak babi dipelihara hanya sebagai sambilan usaha keluarga. Babi yang dipelihara umumnya dari jenis local dan dipelihara secara dilepas atau semi-dikurung dan diberikan pakannya berupa limbah dapur dan limbah pertanian, sehingga produktivitasnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Tapi diseluruh Indonesia juga banyak dipelihara jenis ternak babi yang lain seperti Sadelback, Landris .Ternak babi yang dipelihara secara intensip akan dapat menghasilkan produksi daging yang baik harus dijalankan dengan menjalankan manajement yang baik.
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha ternak babi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bibit yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan tatalaksana pemeliharaan yang meliputi perkandangan, kebersihan kandang, pemeliharaan induk, anak babi, ternak babi jantan dan babi usia tumbuh serta penanganan hasil produksi. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan ternak babi yang baik sehingga usaha peternakan babi yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang optimal.
(Kontributor)