• Rab. Jul 2nd, 2025

Mahasiswa Jurusan Ilmu Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Melakukan Observasi Ke Desa Lontar

Serang.swaradesaku.com.Rabu, 16 November 2022 mahasiswa Jurusan Ilmu Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melakukan observasi ke Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pembudidayaan rumput laut di Desa Lontar dan untuk mengetahui penanganan pasca dilakukan pemanenan.

Kira-kira bagaimana yah pembudidayaan rumput laut yang dilakukan di Desa Lontar? Yuk simak bersama
Definisi Rumput Laut Kappaphycus alvarezii
Rumput laut merah (Kappaphycusalvarezii) merupakan salah satu jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan serta dimanfaatkan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya berada di daerah Lontar. Rumput laut merah juga merupakan penghasil keraginan, jenis karaginan yang dihasilkan yaitu kappa karaginan. Rumput laut diketahui sebagai sumber serat pangan sebesar 78,94% dan vitamin A (beta karoten), B1, B2, B6, B12, C dan niacin, serta mineral yang penting, seperti kalsium dan zat besi.

Rumput laut merupakan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis yang mumpuni dan sangat dibutuhkan dalam beberapa bidang. Misalnya dalam bidang industri, kosmetik, pangan dan kesehatan atau farmasi. Rumput laut kaya akan antioksidan, anti peradangan, anti diabetes dan anti kanker.

Klasifikasi dan Morfologi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii)
Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah (Rhodophyceae) dan rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis ganggang merah (Rhodophyceae). Rumput laut jenis ini banyak dimanfaatkan karena mengandung agar-agar, karaginan, porpiran, purcleran maupun pigmen fikobilin yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Klasifikasi rumput laut Kappaphycus alvarezii menurut Diningrat (2019) yaitu sebagai berikut: Kingdom : Plantae Phylum : Rhodophyta
Kelas : Florideophyceae
Ordo : Gigartinales Family : Areschougigiaceae Genus : Kappaphycus Spesies : Kappaphycus alvarezii
Rumput laut K. alvarezii memiliki permukaan kulit luar agak kasar karena mempunyai gerigi dan bintik-bintik kasar.
K. alvarezii juga memiliki permukaan licin, berwarna tua cokelat, hijau cokelat, hijau kuning dan merah ungu, tingginya mencapai 30 cm. Rumput laut K. alvarezii tumbuh melekat ke substrat alat perekat berupa cakram.

Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari. Cabang-cabang tersebut ada yang memanjang atau melengkung seperti rumpun terbentuk oleh berbagai percabangan yang sederhana berupa filamen dan ada yang berupa percabangan kompleks. Bentuk setiap percabangan ada yang runcing dan ada tumpul tanduk (Aslan, 1995 dalam Peranginangin et al., 2013).

Rumput laut Kappaphycus alvarezii termasuk alga merah (Rhodophyceae). Warna yang dimiliki alga merah paling mencolok jika dibandingkan dengan kelompok lainnya, ada yang berwarna merah ungu, violet, coklat, dan hijau. Oleh karena itu alga merah memiliki pigmen fikobilin yang terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru) yang mampu mengumpulkan cahaya hijau untuk masuk ke perairan dalam. Rumput laut spesies K. alvarezii merupakan alga yang hidup mengapung di permukaan air (Pitriana, 2008).

Menurut Achmad (2016), bagian thallus dibedakan menjadi dua bagian, yakni bagian basal (jaringan tua) dan bagian apical (jaringan muda). Umumnya kelompok alga merah dibatasi oleh meristem apical, sehingga terdapat gradien basal-apical di sepanjang cabang. Bagian apical thallus mewakili jaringan muda.

Habitat dan Sebaran Rumput Laut
Rumput laut banyak dijumpai pada daerah perairan yang dangkal (intertidal dan sublittoral) dengan kondisi perairan berpasir, sedikit lumpur, atau campuran keduanya. Kappaphycus alvarezii tumbuh baik didaerah yang selalu terendam air di rataan terumbu karang dangkal sampai kedalaman 6 meter dan melekat pada substrat dasar yang berupa karang mati, karang hidup dan cangkang mollusca.

Kappaphycus alvarezii juga memerlukan sinar matahari untuk berfotosintesis.
Pembudidayaan Rumput Luat Di Lontar
Rumput laut didapatkan awal awal dari alam, dan untuk budidaya sendiri masih membeli bibit tergantung yang lokasi dan musim. bisa juga didapatkan dari daerah sekitar, salah satu contoh bibit didapatkan dari lampung dengan cara barter, dan menurut pak Muhibin selaku pembudidaya rumput laut sementara ini untuk daerah Banten Pemerintah belum menyediakan tempat pembibitan atau bibit rumput laut untuk para petani.
Tata cara budidaya rumput laut yaitu bibit diikat pada tali yang memanjang dengan tali seperti tangkai menggunakan simpul jangkar sepanjang 25-30 meter dan untuk mengembangkan nya jika sudah sekitar beberapa bulan bibit rumput laut akan dikembangkan kembali. untuk bibit nya sendiri para petani rumput laut biasanya mencari bibit yang unggul, jika pembibitan untuk dikembangkan melebihi batas waktu akan susah untuk dikembangkan dan kebanyakan mayoritas petani rumput laut di daerah lontar seperti itu.

Untuk pembibitan yang dikembangkan yang tadinya 1 tangkai bisa menjadi beberapa bibit kembali dan untuk usia maksimal pemanenan rumput laut adalah 45 hari.

Para petani mencari bibit yang unggul ke para pembudidanya dengan harga 3000/kg dari daerah Lampung dan untuk beli bibit itu sendiri bisa mencapai 1 ton. untuk harga bisa menyesuaikan kualitas, yang membuat bibit rumput laut mahal biasanya adalah ongkos kirim, untuk budidaya rumput laut sendiri itu tergantung faktor alam dikarenakan sistem budidaya nya masih memanfaatkan alam, dan perawatan nya sendiri dengan cara sering dikontrol dan dibersihkan, dan sering diperhatikan dikarenakan menurut pembudidaya tanaman rumput laut, rumput laut tidak dipupuk dan mendapatkan nutrisi makanan dari arus air laut dan air tawar. dari 17 kg bibit bisa menghasilkan 90-100 kg rumput laut yg sudah siap panen biasanya pada bulan April – Juli.

Proses Pemanenan Rumput Laut Di Lontar
Teknik memanen rumput laut menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas rumput laut yang dipanen. Saat panen, biasanya dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan thallus rumput laut. Dengan adanya kondisi tersebut akan memberikan dampak buruk terhadap kualitas rumput laut, yaitu dengan keluarnya gel yang terkandung dalam rumput laut.

Umur panen yang optimal yaitu 35 hari karena kondisi fisik rumput laut masih belum tua, sehingga laju pertumbuhan yang terjadi akan optimal. Pada masa pembibitan hanya memerlukan waktu sekitar 20 – 25 hari, tergantung dari kualitas bibitnya.

Jika bibitnya bagus, pada umur 20 hari sudah dapat dipecah. Pemanenan dilakukan dengan melepaskan rumput laut dari tali dengan memotong bagian pangkal batang agar mendapatkan rumput laut secara utuh.
Penanganan Pasca Panen
Setelah dilakukan pemanenan, peembudidaya di Desa Lontar melakukan proses pengeringan pada rumput laut yang sudah dipanen. Pada tahap pengeringan yang bertujuan untuk membersihkan kotoran, dan melindungi kualitas rumput laut. Pengeringan biasanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari, dan sangat bergantung pada intensitas matahari. Untuk ciri-ciri rumput laut yang sudah kering yaitu berwarna ungu keputihan. Teknik pengeringan yang dilakukan masyarakat di kecamatan lontar menggunakan teknik “Para-Para Jemur”, yaitu dengan bilah bambu yang dipasang diatas permukaan air dan diberi alas jaring polietylen atau dengan anyaman bambu. Adapun keuntungan dalam menggunakan pengeringan metode ini, yaitu :

  1. Dengan adanya sirkulasi udara melalui rongga pada alas jemur, tingkat kekeringan dapat merata dan waktu pengeringan lebih efisien
  2. Kemungkinan rumput laut terkena kotoran maupun polusi minim.
    Untuk para petani rumput laut di daerah Lontar, Serang, Banten hasil panen rumput laut yang telah di keringkan langsung dikirim ke gudang yang berada di Surabaya yang kemudian barulah rumput laut tersebut di ekspor ke luar negeri.

Negara yang biasanya menerima kiriman rumput laut dari gudang ini adalah Taiwan dan Singapura.
Faktor Yang Mempengaruhi Pembudidayaan Rumput Laut Di Desa Lontar

  1. Tingkat kekeruhan air
  2. Kadar salinitas
  3. Cuaca dan iklim
  4. Tinggi dan besarnya gelombang air
    Kandungan dan Manfaat Rumput Laut
    Kandungan rumput laut yang berupa agar, karaginan, dan algin menyebabkan rumput laut mempunyai arti penting dalam perindustrian. Rumput laut memiliki multi fungsi dalam berbagai industri, seperti industri makanan, kecantikan, farmasi, tekstil, dan pertanian (Hamid 2009). Rumput laut dapat dijadikan sumber gizi karena umumnya mengandung karbohidrat, protein, sedikit lemak dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam seperti natrium dan kalsium. Selain itu juga merupakan sumber vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12 dan vitamin C serta mengandung mineral seperti K, Ca, Na, Fe, dan iodium (Somala 2002).

(Heru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *