• Sel. Jul 1st, 2025

Pemdes Cibeuteung Muara Gelar Bimbingan Teknis Relawan Pokja Pendataan SDGs di

Bogor.swaradesaku.com.Pemerintah Desa Cibeuteung Muara Kec. Ciseeng Kab. Bogor pada hari Senin Pukul.09.30 (07/06/2021) telah melaksanakan Bimbingan Teknis Relawan Pendataan SDGs (Sustainable Development Goals/Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Desa.

Bimtek dilakukan di Aula Kantor Desa Cibeuteung Muara dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Hadir dalam bimtek ini adalah Kepala Desa Cibeuteung Muara Asep Suhendar, Sekdes Suheri, staf desa: Dede Ridwan, Rusdiansyah, Bagus, Edy Permana, Saadudin, Prengki, Aceng, Cecep Nasrudin, Saepudin, Kadus 01 Ahmad Jaelani, para Ketua Rt/ Rw, Babinmas Aiptu. Tenten Saenudin, SLRT Tika.

Selain itu pula telah hadir PDTA Kab. Bogor Hendro Siswanto sebagai narasumber, PDTI Usep K Sarba, PLD: Rusmadi, Fadil, Dede RH, serta 26 Relawan yang akan melakukan tugasnya sebagai pendata. Sementara jumlah seluruh pendata berikut pengurusnya sebanyak 42 orang.

Bimtek diawali oleh sambutan Kepala Desa Cibeuteung Muara Asep Suhendar, ia menyampaikan terimakasih kepada relawan yang telah hadir, karena sukses tidaknya pendataan ditentukan oleh bimtek yang diperoleh sebagai bekal relawan dalam melakukan pendataan. Ia juga berharap kepada rekan-rekan yang sudah ditunjuk Desa dan ditugaskan para Ketua Rt untuk membantu mendata Program SDGs. Lalu upayakan untuk membuat grup, bilamana nanti ada kesulitan dalam mendata dapat bertanya pada sesama relawan pendata lainnya.

PDTA Kab. Bogor Hendro Siswanto yang langsung datang dari Cianjur hadir untuk memberikan arahan kepada para relawan yang hadir.

Hendro mengatakan baru pertama kali hadir di Pemdes Cibeuteung Muara. Hari itu akan dilaksanakan praktek dan stimulan terkait pendataan SDGs Desa. Hendro merequest kembali, bilamana nanti para relawan pendata ditanya oleh warga, bisa saja apakah warga dapat bantuan?

Ujar Hendro kembali: “Bilamana pendataan selesai maka akan digunakan untuk perencanaan pembangunan Desa yang harus berdasar. Untuk itu data yang dikumpulkan harus se-real mungkin, agar nanti pembangunan Desa tidak salah sasaran.”

(Rudi Erik/Abah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *