Bogor.swaradesaku.com.Dahsyatnya Bencana yang melanda Kabupaten Bogor terutama di Kecamatan Sukajaya yang mengakibatkan banyaknya rumah yang rusak dan hancurnya akses jalan serta fasilitas publik yang ada menjadikan warga disana mengalami banyak kesulitan hidup, mulai dari tempat berteduh, sekolah, sarana ibadah, air bersih, hingga kesehatan.
Kepala Desa Cileuksa yang mengalami dampak bencana terparah, Ujang Ruhyadi ketika ditemui di Kantor Kecamatan Sukajaya pada 3 Februari 2020 bersamaan dengan kunjungan bapak Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo menyatakan bahwa banyak keluhan yang datang dari masyarakat di pengungsian dan meminta semua pihak terutama PemKab Bogor untuk membuat kebijakan-kebijakan yang lebih mengutamakan kepentingan pengungsi.
“Sejak pertama bencana, Desa Cileuksa mengalami isolasi karena akses jalan tertutup, akses ke 12 kampung yang ada pun putus, lebih dari 4100 warga mengungsi dan 4 sekolah rusak, ditambah hunian darurat yang sudah mulai tidak layak huni karena pengap dan fasilitas air bersih yang kurang memadai”. Ulas Kades Cileuksa yang akrab dipanggil Apih ini.
Apih meminta Pemkab Bogor dan Dinas-Dinas nya untuk segera bergerak cepat membantu penanganan bencana ini, “Dinas PUPR diharapkan segera melakukan perbaikan akses yang masih sulit dilewati dan menghambat proses distribusi bantuan, Dinas Pendidikan juga harus segera melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah agar bisa segera membuat kebijakan terkait kelanjutan proses pendidikan anak-anak para pengungsi”. Sambung Apih.
“Untuk hunian pun kalau bisa sebelum relokasi dan pembangunan Hunian Tetap yang masih menunggu proses mulai dari lokasi pasti yang aman dan mekanisme penganggaran, harus segera dilakukan perbaikan-perbaikan agar lebih layak dihuni dan minimal mengangkat semangat psikologi pengungsi, para petugas kesehatan pun diharapkan membuat tenda-tenda Kesehatan khusus pengungsi yang lebih layak untuk merawat para pengungsi yang sakit”. Tambah Sang Kepala Desa Cileuksa ini.
“Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para relawan yang sudah banyak membantu para pengungsi, kepada TNI dan Polri yang tanpa lelah membantu pembukaan akses ke kampung-kampung yang ada, selanjutnya saya mengharapkan agar proses pendataan dan wilayah rencana relokasi segera ditentukan agar bisa segera hadir solusi bagi para pengungsi”, tutup Apih.
Ditempat lain tepatnya di pengungsian Kampung Sukamanah, Desa Kiarapandak situasi juga sangat memprihatinkan, kurang lebih 25 KK disana mengungsi dan baru membuat tenda-tenda darurat sebulan pasca bencana.
Ketua RW 08, Kampung Sukamanah, Mumuh menyatakan bahwa mereka baru bisa membuat hunian setelah ada bantuan terpal dari relawan, “Setelaah ada terpal bantuan dari relawan, kami baru bisa buat tenda, bambu dan kayu semua hasil urunan swadaya warga, bantuan pun sangat minim kesini, jadi mohon sampaikan kepada pihak terkait untuk membantu menyampaikan masalah kami, jangan sampai ada warga yang sakit dan akhirnya kelaparan.” Ujar Maman.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom ketika ditemui di Kantor Kecamatan Sukajaya menyatakan akan menyampaikan semua aspirasi masyarakat terdampak bencana, “Saya akan terus berkoordinasi kepada PemKab Bogor agar segera melakukan langkah-langkah strategis dalam penanganan bencana dan pasca bencana, saya harap semua warga bersabar dan sampaikan apapun yang menjadi keluhan agar menjadi data kami untuk melakukan langkah-langkah koordinasi dengan semua pemangku kebijakan”. Tutur Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor ini.(Kontributor/Red)